Tegang dan Nyaris Meledak! Puluhan Prajurit TNI Geruduk Mapolres Selayar, Tembakan Pecah di Tengah Malam
SELAYAR — WARTA POLRI | Situasi mencekam sempat menyelimuti Mapolres Kepulauan Selayar saat puluhan prajurit TNI dari Kodim 1415 mendatangi markas kepolisian pada Sabtu malam (23/8), menuntut kejelasan penanganan kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan salah satu anggota Polres, Aipda MT. Ketegangan bahkan nyaris berubah menjadi konflik terbuka antar aparat bersenjata, ketika suara tembakan terdengar memecah keheningan malam. Selasa,26/8/2025.
Sekitar pukul 23.00 Wita, tidak kurang dari 40 personel TNI mendatangi Mapolres Selayar. Mereka menuntut kejelasan atas penanganan kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi beberapa hari sebelumnya, di mana mobil Honda Brio dengan nomor polisi DD 134 UA yang dikemudikan Aipda MT menabrak sepeda motor yang ditumpangi dua warga, AH dan SW, yang diketahui merupakan keluarga dari anggota Kodim 1415.
Kecelakaan tersebut menyebabkan kedua korban mengalami luka-luka. Namun yang memicu kemarahan pihak TNI adalah dugaan bahwa Aipda MT tidak ditahan, memunculkan kecurigaan bahwa kasus tidak ditangani dengan transparan.
Aparat kepolisian menjelaskan bahwa Aipda MT telah ditahan oleh Unit Laka dan sedang diproses oleh Sie Propam Polres. Penjelasan tersebut sempat meredakan ketegangan, dan sekitar pukul 23.41 Wita, rombongan prajurit TNI membubarkan diri.
Namun ketenangan hanya berlangsung sementara. Sekitar pukul 01.18 Wita, (24/8), sejumlah anggota TNI kembali mendatangi Mapolres. Mereka kembali menanyakan status Aipda MT, yang saat itu berada di ruang piket. Ketegangan kembali meningkat saat Aipda MT dibawa ke ruang Sie Propam. Dalam situasi yang makin panas, seorang prajurit TNI tiba-tiba melepaskan tembakan peringatan ke udara.
Tak hanya satu kali, saat rombongan tiba di ruang Sie Propam, suara tembakan kembali terdengar. Salah satu peluru bahkan menyebabkan atap ruangan bocor. Insiden ini nyaris memicu konflik bersenjata di jantung institusi kepolisian Kepulauan Selayar.
Situasi semakin genting ketika sekitar pukul 02.01 Wita, gelombang ketiga anggota TNI kembali mendatangi Mapolres. Namun bentrok fisik berhasil dicegah.
Ketegangan baru benar-benar mereda sekitar pukul 03.11 Wita, saat Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Didid Imawan, bersama Dandim 1415 Kepulauan Selayar, Letkol Czi Yudo Harianto, tiba di lokasi. Kedua pimpinan institusi tersebut langsung melakukan koordinasi cepat untuk meredam situasi dan menghindari bentrok terbuka antar aparat.
Dalam pernyataan bersama, Kapolres dan Dandim sepakat bahwa kasus kecelakaan akan tetap diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Dandim juga menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas anggota TNI yang melepaskan tembakan, meskipun peluru diarahkan ke udara.
“Kami tidak membenarkan aksi melepaskan tembakan sembarangan. Ini akan menjadi bahan evaluasi dan kami pastikan ada sanksi tegas,” ujar Letkol Czi Yudo Harianto.
AKBP Didid Imawan menambahkan bahwa pihaknya terbuka terhadap pengawasan dan memastikan proses hukum terhadap Aipda MT tetap berjalan transparan dan profesional.
Meski situasi sudah kondusif, insiden ini memunculkan kekhawatiran publik terhadap potensi gesekan horizontal antar aparat keamanan. Banyak pihak mendesak agar penguatan komunikasi dan koordinasi lintas institusi ditingkatkan, agar insiden seperti ini tidak kembali terjadi.
Insiden ini menjadi alarm keras bahwa soliditas antar aparat perlu dijaga melalui jalur hukum, bukan tekanan lapangan. Ketika senjata sudah dilepaskan di tengah institusi negara, maka yang dipertaruhkan bukan hanya marwah lembaga, tapi juga kepercayaan publik.@Red.