GEMPAR! Bocah SD di Parepare Hilang Misterius Sejak Pagi, Belum Pulang hingga Dini Hari
PAREPARE — WARTA POLRI | Warga Kelurahan Laluleng, Kecamatan Soreang, digemparkan oleh kabar hilangnya seorang anak sekolah dasar yang hingga Senin dini hari (29/09/2025) belum kembali ke rumah sejak berangkat sekolah pada pagi hari. Anak Laki-laki tersebut dikenal warga dengan nama Rezeki (11), siswa kelas 5 di SDN 10 Soreang, hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, Rezeki terakhir terlihat mengenakan seragam merah putih lengkap saat berangkat sekolah seperti biasanya pada Senin pagi. Namun hingga malam beranjak dini hari, anak tersebut tidak juga pulang ke rumah. Rezeki diketahui tinggal bersama neneknya, sementara kedua orang tuanya telah lama bercerai dan tidak lagi tinggal serumah.
Mirisnya, meski sudah lebih dari 12 jam anak tersebut tidak kembali, kejadian ini belum dilaporkan ke pihak kepolisian maupun pihak sekolah. Pihak keluarga, termasuk nenek yang merawat Rezeki, masih mencoba mencari anak tersebut secara mandiri bersama beberapa warga setempat.
Kejadian ini sontak mengundang kekhawatiran warga setempat, terutama para orang tua. Mereka mempertanyakan keamanan anak-anak sekolah di kawasan tersebut serta lemahnya pengawasan terhadap anak-anak yang berada dalam situasi keluarga tidak utuh.
“Ini anak tidak pernah terlambat pulang sekolah. Biasanya pulang jam dua siang. Tapi ini sudah tengah malam, tidak tahu ke mana, tidak ada kabar, dan belum juga dilaporkan resmi. Kami sangat cemas,” ujar salah satu tetangga yang ikut membantu mencari.
Banyak warga mengecam sikap pihak keluarga yang belum mengambil langkah tegas untuk segera melapor ke pihak berwajib. Selain itu, ketidaktahuan pihak sekolah terhadap keberadaan dan kondisi salah satu siswanya juga menjadi sorotan.
“Seharusnya ada perhatian lebih dari guru dan pihak sekolah. Ini anak tidak kembali sejak pagi, tapi belum ada informasi atau inisiatif dari sekolah untuk menanyakan,” tutur seorang warga di lauleng.
Rezeki yang diasuh oleh neneknya sejak kedua orang tuanya berpisah, disebut-sebut hidup dalam kondisi ekonomi dan sosial yang cukup memprihatinkan. Ketiadaan pengawasan orang tua kandung, serta minimnya perhatian lingkungan, diduga menjadi faktor risiko yang memperbesar kemungkinan hal-hal buruk menimpa anak tersebut.
Sayangnya, pihak keluarga belum juga mengambil tindakan hukum maupun prosedural yang semestinya dilakukan dalam situasi seperti ini.
“Ini bukan hal sepele. Anak di bawah umur hilang lebih dari 12 jam tanpa kabar. Harusnya sudah ada laporan resmi ke polisi dan pihak sekolah sejak sore tadi. Kita tidak boleh menunggu lebih lama, ini menyangkut keselamatan nyawa anak,” tegas seorang tokoh masyarakat Laluleng.
Dengan makin lamanya waktu sejak anak tersebut dilaporkan terakhir terlihat, warga mendesak agar pihak keluarga segera melaporkan kejadian ini ke Polres Parepare agar proses pencarian bisa dilakukan secara menyeluruh dengan bantuan aparat.
“Kami harap pihak sekolah juga turun tangan. Ini bukan hanya tanggung jawab keluarga. Semua pihak harus bergerak cepat sebelum semuanya terlambat,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Pihak kepolisian setempat hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi karena memang belum menerima laporan dari pihak keluarga.
Hilangnya Rezeki menjadi alarm keras bagi seluruh pihak keluarga, sekolah, masyarakat, dan aparat keamanan. Situasi ini menunjukkan betapa lemahnya sistem perlindungan anak, terutama mereka yang hidup dalam kondisi rentan. Jika tak segera ditangani, bukan tak mungkin kejadian tragis akan menimpa anak-anak lain di masa mendatang. Kami akan terus memantau dan memperbarui informasi seiring perkembangan pencarian.@Tata/Red.