Acara Perpisahan Dikeluhkan Orang Tua Siswa, Kadis Sebut Bukan Salah Sekolah
WAJO — WARTA POLRI | Kegiatan perpisahan menjadi pro kontra bagi orang tua siswa antara yang berada dan kurang mampu. Pasalnya bagi orang tua siswa yang kurang mampu merasa berat dan disisi lain takut karena dapat berpengaruh pada nilai dan tidak bisa menerima ijazah juga menjadi ancaman, Rabu, 22/5/2024.
Orang tua murid mengeluhkan pembayaran uang untuk acara perpisahan sekolah, karena akan mempersiapkan dana besar untuk melanjutkan sekolah ke tingkatan berikutnya. Terlebih lagi jika orantgua memiliki lebih dari satu anak yang bersamaan akan melaksanakan acara perpisahan.
Meskipun surat edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo, sudah menegaskan bahwa kegiatan perpisahan harus dilakukan secara sederhana dan tanpa unsur pemaksaan terhadap peserta didik, namun sejumlah sekolah tetap akan menerapkan pembayaran perpisahan dengan berbagai alasan.
Salah satu orang tua siswa yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa nominal pembayaran tersebut terasa besar dan membebani, dengan jumlah nominal Rp400 ribu.
“Itukan belum termasuk pakaian, makeup, foto foto dan biaya tak terduga lainnya, itukan baru satu anak, bagaimana yang sudah 2 atau 3 anak. Semestinya acara seremony itu dihilangkan saja karena cenderung ajang pamer kasian juga anak anak yang tak berprestasi bisa merasa dikucilkan,” katanya.
Sementara Pj Kepala Dinas dan Kebudayaan kabupaten Wajo, Drs.H. Alamsyah,Msi mengatakan bahwa, kegiatan perpisahan sepenuhnya merupakan partisipasi masyarakat dan bukan diatur oleh sekolah, namun aspirasi dari orang tua siswa tetap menjadi perhatian.
“Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketentuan resmi, tetap penting untuk memperhatikan masukan dan kekhawatiran dari para orang tua siswa,” katanya.
“Iya kan permintaan orang tua murid sendiri,” tandasnya.@Ismaryanti.