Aksi Demo Memanas di Muara Badak, Masyarakat Menggugat Perusahaan, Tuntutan Tak Kunjung Terpenuhi, Peserta Tidur di Jalan
KALTIM – WARTA POLRI | Suasana di Muara Badak, Kutai Kartanegara, semakin memanas pada hari Jumat, 27 April 2025, ketika puluhan warga setempat menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan sejumlah perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut. Aksi tersebut, yang diwarnai dengan tuntutan terkait kejelasan hak-hak masyarakat, semakin membara setelah peserta aksi tidur di jalanan sebagai bentuk protes karena belum ada kejelasan dari pihak perusahaan. Kamis,1/5/2025.
Aksi demonstrasi ini dipicu oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di wilayah Muara Badak, khususnya PT. PHSS. Warga menuntut perusahaan tersebut untuk segera memenuhi kewajibannya kepada masyarakat yang terdampak aktivitas operasional mereka. Mereka juga meminta agar pihak perusahaan segera memberikan kejelasan mengenai komitmen sosial yang telah dijanjikan sebelumnya, yang hingga kini belum terlaksana dengan baik.
Beberapa warga yang turut serta dalam aksi tersebut bahkan memutuskan untuk tidur di jalanan, tepatnya di depan perusahaan PT. PHSS, sebagai bentuk ketidakpuasan dan keputusasaan karena tuntutan mereka belum mendapatkan tanggapan yang serius dari pihak perusahaan. Kejadian ini menjadi sorotan, mengingat suhu ketegangan yang semakin tinggi, dengan peserta aksi yang mengungkapkan kekecewaan mendalam atas lambannya respon pihak berwenang dan perusahaan terkait.
Di sisi lain, APMPMB (Aliansi Peduli Masyarakat dan Pembangunan Muara Badak) yang turut serta dalam aksi ini meminta agar mobil milik PT. RJA untuk diparkir di Polsek Muara Badak, sebagaimana yang dilakukan pada mobil CV. LBR pada minggu sebelumnya, sebagai bentuk kontrol dan jaminan keamanan terhadap aktivitas perusahaan yang dianggap merugikan masyarakat.
Warga merasa, meski sudah melakukan berbagai upaya dialog dengan perusahaan, tidak ada hasil yang memuaskan dan jelas, bahkan janji-janji yang disampaikan oleh perusahaan terkesan diabaikan. Hal ini memicu kemarahan dan membuat warga merasa mereka harus mengambil tindakan lebih tegas untuk mendapatkan perhatian dari pihak yang berwenang.
Aksi yang dimulai sejak pagi hari terus berlangsung hingga sore, dengan warga dan massa aksi yang semakin bertambah jumlahnya. Mereka menuntut kejelasan terkait tanggung jawab sosial perusahaan, terutama yang menyangkut dampak lingkungan dan sosial yang dirasakan langsung oleh masyarakat setempat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan atau aparat keamanan mengenai kelanjutan aksi dan bagaimana upaya penyelesaian masalah yang ada. Situasi di Muara Badak pun tetap mencekam, dengan warga yang bersikeras menuntut keadilan dan perusahaan yang belum memberikan jawaban pasti. Masyarakat setempat mengingatkan bahwa mereka tidak akan berhenti hingga semua tuntutan mereka dipenuhi dan keadilan ditegakkan.@Red.