Kepala Sekolah PNS Diduga Menipu Warga dengan Jasa Urus Data, Uang Rp 500.000 Dibayar, Namun Tak Ada Kejelasan dan Kontak Diblokir
WAJO — WARTA POLRI | Kejadian mengejutkan menimpa seorang warga di Wajo yang merasa ditipu oleh seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mana dia adalah masih kerabat (sepupu) juga menjabat sebagai Kepala Sekolah. Sepupu dari keluarga yang merasa tertipu tersebut menyampaikan terhadap pemred media online warta polri bahwa dirinya/korban telah memberikan uang sebesar Rp 500.000 untuk mengurus pemindahan data kepindahannya ke Sengkang, namun hingga saat ini tidak ada kejelasan terkait proses yang dijanjikan. Bahkan, setelah beberapa kali menghubungi PNS (sepupu) tersebut melalui pesan WhatsApp untuk menanyakan perkembangan urusan data, ia malah diblokir tanpa ada penjelasan lebih lanjut. Minggu,2/3/2025.
Korban masih kerabat sepupu dengan iknum PNS yang sudah memberikan uang pada bulan November 2024 lalu merasa sangat kecewa dan merasa tertipu. Oknum PNS tersebut mengklaim bahwa pemindahan data bisa diproses asal ada biaya administrasi sebesar Rp 500.000. Walaupun nominal tersebut terbilang tidak terlalu besar, korban menyebutkan bahwa uang tersebut sangat sulit didapatkan, sehingga ia berharap proses dapat segera selesai. Namun, kenyataan pahit yang diterimanya justru sebaliknya, setelah uang ditransfer, oknum PNS tersebut tidak lagi merespons dan malah memblokir kontak WhatsApp korban yang mana masih ada hubungan keluarga dekat dengan pelaku.
Menurut keterangan korban, ia sudah beberapa kali mencoba menghubungi oknum PNS yang bersangkutan dengan cara yang baik melalui WhatsApp untuk meminta kejelasan terkait status data yang seharusnya sudah diproses. Namun, upayanya sia-sia, karena ia malah diblokir tanpa alasan yang jelas. Korban merasa diperlakukan tidak adil dan merasa haknya sebagai warga yang meminta bantuan telah dikhianati apalagi yang menghianati itu adalah kerabat dekatnya.
“Saya sudah menanyakan baik-baik lewat WA, tapi malah diblokir. Uangnya sudah saya kasih, tapi prosesnya tidak jelas. Kalau memang tidak mau mengurus data saya, kenapa tidak dikembalikan saja uang saya? Bukannya mendapatkan pelayanan yang baik, saya malah diblokir begitu saja,” ujar korban dengan nada kesal kepada pemred media ini.
Korban sangat kecewa dengan sikap oknum PNS yang bersangkutan, yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah di salah satu sekolah di Kabupaten Wajo. Oknum PNS tersebut sebelumnya menjanjikan akan mengurus data jika diberikan uang tersebut, namun setelah uang ditransfer, proses yang dijanjikan tidak juga dilaksanakan. Malah, korban yang sebelumnya mengharapkan proses administrasi berjalan lancar, kini merasa ditipu dan diabaikan begitu saja, padahal korban masih kerabat dekatnya.
“Dia bilang bisa urus data asal ada uangnya, saya kasih uang, tapi kenyataannya saya ditinggalkan begitu saja. Sudah tiga bulan, saya tidak tahu bagaimana status data saya sekarang. Saya rasa ini sudah bisa disebut penipuan,” lanjut korban dengan sedih.
Kasus ini semakin memanas ketika keluhan dari korban mulai beredar di media sosial, khususnya di grup Facebook “INFO SEPUTAR WAJO”. Masyarakat merasa kecewa dengan tindakan oknum PNS yang tidak profesional dan berpotensi menyalahi etika pelayanan publik. Banyak netizen yang turut menyayangkan perilaku oknum PNS tersebut, yang seharusnya memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat, malah menunjukkan sikap yang merugikan pihak lain apa lagi itu kerabat sendiri.
“Kalau sudah seperti ini, jelas merugikan masyarakat. Sebagai seorang oknum PNS, apalagi yang menjabat sebagai Kepala Sekolah, harusnya memberikan contoh yang baik dalam melayani masyarakat, bukan malah menipu dan membodohi serta memblokir orang yang meminta bantuan,” tulis salah seorang netizen di grup tersebut.
Korban yang juga kerabat dekat oekaku kini menunggu dan mengharap tindakan tegas dari atasan oknum PNS terkait untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka berharap agar PNS tersebut dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya dan mengembalikan uang yang telah diterima tanpa ada proses yang jelas. Selain itu, masyarakat juga meminta agar sanksi atau tindakan hukum diberikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak terkait belum memberikan tanggapan resmi mengenai kasus ini. Namun, masyarakat berharap agar kasus ini mendapat perhatian serius, sehingga pelayanan publik dapat lebih baik dan transparan, serta tidak ada lagi oknum PNS yang menyalahgunakan kepercayaan masyarakat.
Kasus dugaan penipuan oleh seorang Kepala Sekolah PNS di Kabupaten Wajo ini menjadi sorotan publik. Korban yang sudah memberikan uang dengan harapan bisa mengurus data kepindahannya merasa tertipu setelah tidak mendapat respon dan malah diblokir. Kejadian ini menyadarkan pentingnya transparansi dan integritas dalam pelayanan publik, dan mengingatkan kita semua bahwa setiap tindakan aparatur negara harus dipertanggungjawabkan dengan baik.@Team.


 
								    				 
								    				 
								    				