Maraknya Aktivitas Mafia BBM Subsidi di Sulsel, APH Diduga Tutup Mata, Masyarakat Desak Presiden Prabowo Subianto Bertindak Tegas
Selasa, 4 Maret 2025.
Oleh: Muhammad Adam.
Mraknya aktivitas mafia BBM subsidi di Sulawesi Selatan (Sulsel) belakangan ini semakin meresahkan masyarakat. Pasokan BBM subsidi yang seharusnya ditujukan untuk masyarakat kurang mampu, malah disalahgunakan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan pribadi. Hal ini menimbulkan ketidakadilan, di mana sebagian besar warga yang membutuhkan justru kesulitan mendapatkan BBM dengan harga yang seharusnya, sementara oknum mafia BBM subsidi bebas meraup keuntungan besar.
Sebagai informasi, praktek mafia BBM subsidi ini telah terjadi di berbagai daerah di Sulsel, dengan modus operandi yang sangat terstruktur. Mereka membeli BBM bersubsidi dengan harga murah dari SPBU dan kemudian menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi, bahkan di luar wilayah distribusi yang telah ditentukan. Tindakan ilegal ini memanfaatkan celah dalam distribusi dan pengawasan yang lemah dari pihak berwenang, sehingga memperburuk kesulitan masyarakat yang sejatinya membutuhkan bahan bakar dengan harga yang lebih terjangkau.
Mirisnya, meskipun sudah banyak laporan dari masyarakat dan berbagai bukti yang beredar, aktivitas ini tampaknya tidak mendapat perhatian serius dari Aparat Penegak Hukum (APH). Sejumlah pihak menduga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja membiarkan atau bahkan terlibat dalam praktik kotor ini, karena pengawasan terhadap distribusi BBM subsidi dianggap sangat lemah dan terkesan tidak ada tindakan nyata.
Fenomena ini telah memunculkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat Sulsel: mengapa pihak berwenang terkesan tutup mata dan tidak memberikan respons yang tegas? Apakah ada oknum-oknum dalam pemerintahan dan aparat penegak hukum yang terlibat dalam praktik mafia ini? Masyarakat pun semakin resah dan kecewa dengan kinerja aparat yang seharusnya melindungi hak-hak rakyat, khususnya dalam mendapatkan BBM subsidi yang lebih murah.
Puncaknya, desakan untuk segera bertindak mulai disuarakan oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk para aktivis dan tokoh masyarakat Sulsel. Mereka meminta Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto, untuk turun tangan dan memberikan arahan kepada aparat penegak hukum agar segera menindak tegas para pelaku mafia BBM subsidi ini. Mereka juga mendesak agar sistem pengawasan distribusi BBM di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Sulsel, diperketat untuk mencegah praktek-praktek ilegal yang merugikan rakyat banyak.
“Presiden harus menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat kecil dengan segera menuntaskan masalah mafia BBM subsidi ini. Sudah terlalu lama masyarakat Sulsel menderita akibat kelangkaan dan mahalnya harga BBM. Kami ingin agar aparat yang tidak bekerja dengan baik segera ditindak,” ujar salah satu aktivis, yang meminta namanya tidak disebutkan.
Selain itu, masyarakat juga meminta agar aparat penegak hukum lebih transparan dalam mengusut tuntas kasus mafia BBM subsidi ini, karena mereka merasa tidak ada kemajuan yang signifikan terkait penyelidikan dan penangkapan pelaku mafia. Kekecewaan ini pun semakin membesar lantaran tidak ada aksi nyata dari pihak yang berwenang, yang seharusnya dapat menciptakan keadilan bagi rakyat yang terdampak.
Untuk itu, harapan masyarakat kini tertuju pada Presiden Prabowo Subianto agar segera mengambil langkah tegas dalam menyelesaikan persoalan ini, demi menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di Sulsel serta memberi contoh positif bagi seluruh wilayah Indonesia.
Pemerintah pusat pun diminta untuk mengevaluasi kembali mekanisme distribusi BBM subsidi dan memperketat pengawasan agar mafia BBM subsidi tidak lagi merajalela. Jika dibiarkan, masyarakat berpendapat bahwa kepercayaan terhadap pemerintah dan aparat penegak hukum akan semakin menurun.
Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi Presiden Prabowo Subianto dan seluruh aparat yang berwenang untuk segera bertindak tegas dan menyelesaikan masalah ini demi kemaslahatan rakyat.