MEMALUKAN, Anak Mantan Gubernur Kaltim Diciduk! Donna Faroek Akhirnya Masuk Bui, Awang Faroek Tercoreng Skandal Tambang
JAKARTA – WARTA POLRI | Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menunjukkan taringnya. Kali ini, jerat hukum menimpa keluarga elit politik di Kalimantan Timur. Donna Faroek, putri dari mantan Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, resmi ditahan KPK atas kasus dugaan suap terkait izin tambang. Kamis,11/9/2025.
Dalam konferensi pers yang digelar KPK di Gedung Merah Putih, Jakarta, suasana tegang tak bisa disembunyikan. Donna Faroek yang sebelumnya hanya disebut sebagai tersangka, kini telah resmi ditahan. Ia tampak mengenakan rompi tahanan oranye khas KPK, wajahnya tertunduk, nyaris tanpa ekspresi. Namun sorotan kamera tak henti mengabadikan momen jatuhnya nama besar keluarga Faroek ke jurang kehinaan hukum.
Jeratan hukum ini menjadi pukulan telak bagi keluarga mantan penguasa Kaltim, yang selama ini dikenal memiliki pengaruh kuat di bidang politik dan bisnis sumber daya alam di Borneo. Awang Faroek Ishak, sang ayah, pernah menjabat sebagai gubernur selama dua periode dan dikenal luas sebagai tokoh berpengaruh di sektor tambang dan energi.
Namun kini, warisan politik dan pengaruh itu tercoreng oleh ulah anaknya sendiri. Donna Faroek diduga menerima sejumlah uang sebagai bentuk suap untuk memuluskan izin tambang di wilayah Kalimantan Timur. Uang suap tersebut berasal dari pihak swasta yang ingin mendapatkan konsesi pertambangan secara ilegal, dengan melibatkan oknum di dalam pemerintahan daerah.
“KPK telah melakukan penyidikan dan menemukan bukti yang cukup. Oleh karena itu, hari ini resmi kami lakukan penahanan terhadap tersangka DDW (Donna Faroek), terkait kasus dugaan suap perizinan tambang di wilayah Kalimantan Timur,” tegas Wakil Ketua KPK dalam konferensi pers tersebut.
Nama besar Awang Faroek Ishak pun ikut terseret dalam pusaran sorotan publik. Meski hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihaknya, namun terlihat jelas anak sang mantan gubernur itu tidak bisa menyembunyikan rasa malu dan tekanan saat dibawa keluar ruangan konferensi pers.
Sumber internal menyebutkan bahwa Donna tidak hanya bermain sendiri. Ada dugaan kuat bahwa skandal ini melibatkan jaringan lebih luas, yang selama ini ‘mengatur’ lalu lintas perizinan tambang di Kalimantan. KPK pun memberi sinyal akan adanya tersangka baru dalam waktu dekat.
“Ini baru permulaan. Kami tidak akan berhenti pada satu nama. Semua pihak yang terlibat akan kami kejar sampai ke akar-akarnya,” ujar penyidik senior KPK.
Reaksi masyarakat Kalimantan Timur pun beragam. Banyak warga merasa kecewa dengan kasus ini, terutama karena menyangkut tokoh yang pernah mereka percayai memimpin daerah. Sebagian aktivis lingkungan menilai kasus ini sebagai puncak gunung es dari praktik korupsi dan perusakan lingkungan yang selama ini ditutup-tutupi oleh para elit daerah.
Kasus ini menambah daftar panjang pejabat dan keluarga pejabat yang terjerat kasus tambang di Indonesia, yang selama ini dikenal sebagai sektor penuh konflik kepentingan dan rawan korupsi.
Kini, Donna Faroek harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di balik jeruji besi, dan nama Awang Faroek tak lagi seharum dulu. KPK memastikan proses hukum akan terus berjalan tanpa pandang bulu, bahkan terhadap keluarga mantan pejabat sekalipun.
Rakyat menanti akankah pengusutan ini menjadi pintu masuk untuk mengungkap borok tambang di Kalimantan secara menyeluruh, atau hanya akan berhenti pada sosok Donna Faroek semata. Waktu akan membuktikan, tapi satu hal jelas tak ada lagi tempat aman bagi para garong uang negara.@Red.