Musim Kemarau Berkepanjangan, Warga Kampuang Durian Hutan di Pasaman Barat Alami Krisis Air Bersih
PASAMAN BARAT – WARTA POLRI | Musim kemarau yang berkepanjangan telah menyebabkan krisis air bersih di berbagai wilayah di Sumatera Barat, termasuk di Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. Warga di Jorong Kampuang Durian Hutan, yang selama ini mengandalkan sumber air dari sumur dan aliran sungai kecil, kini menghadapi kesulitan luar biasa dalam mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Minggu,13/7/2025.
Sudah lebih dari sebulan terakhir, sumur-sumur warga mengalami kekeringan, sementara sumber air permukaan seperti sungai dan mata air tak lagi mengalir seperti biasa. Akibatnya, warga terpaksa berjalan jauh ke daerah lain yang masih memiliki sumber air, atau bahkan membeli air bersih dengan harga yang cukup tinggi.
“Biasanya kami ambil air dari sumur atau aliran sungai di dekat kampung, tapi sekarang semua kering. Untuk mandi dan mencuci saja sulit, apalagi untuk minum,” ungkap Irwan (47), salah satu warga Kampuang Durian Hutan, kepada wartawan.
Menurut Irwan, warga telah berulang kali melaporkan kondisi ini ke pihak pemerintah nagari dan kecamatan, namun hingga kini belum ada bantuan air bersih yang masuk secara rutin. Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk mengatasi krisis ini sebelum berdampak lebih luas, termasuk pada kesehatan masyarakat.
Kepala Jorong Kampuang Durian Hutan, membenarkan adanya laporan dari warga terkait kekeringan dan kesulitan air bersih. “Kami sudah sampaikan laporan kepada pihak kecamatan dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasaman Barat. Saat ini kami menunggu tindak lanjut dan bantuan, terutama suplai air bersih melalui mobil tangki,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Pasaman Barat, dalam keterangannya, mengatakan bahwa pihaknya sedang memetakan wilayah yang terdampak kekeringan di berbagai nagari dan akan segera mengirimkan bantuan air bersih ke lokasi-lokasi yang paling membutuhkan.
“Kami memahami betul kondisi masyarakat di Nagari Aia Gadang, khususnya di Kampuang Durian Hutan. Bantuan air bersih melalui mobil tangki akan mulai dikirimkan dalam waktu dekat sambil menunggu distribusi dari Dinas Sosial dan PDAM,” ujar Kepala BPBD.
Warga berharap penanganan dari pemerintah daerah bisa dilakukan secara cepat dan merata. Selain bantuan air bersih, warga juga berharap ada solusi jangka panjang seperti pembangunan penampungan air hujan, pengeboran sumur dalam, atau sistem distribusi air yang lebih baik.
Musim kemarau diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir Agustus atau bahkan lebih lama, tergantung kondisi iklim dan fenomena El Nino yang sedang melanda sebagian wilayah Indonesia. Dalam kondisi seperti ini, kolaborasi antara warga, pemerintah nagari, dan instansi terkait sangat diperlukan agar krisis air bersih ini tidak semakin parah.@Red.