Pantai Ammani Wisata Maut Tanpa Izin di Mattirotasi Telan Korban Lagi, Tiga Pengunjung Tewas, Pengelola Lepas Tangan
PINRANG — WARTA POLRI | Tragedi kembali terjadi di lokasi wisata ilegal yang berada di Desa Mattirotasi, Kecamatan Mattiro Sompe. Tiga orang pengunjung asal Kabupaten Wajo tewas terseret ganasnya ombak di Pantai Ammani sebuah kawasan yang hingga kini tak memiliki legalitas sebagai destinasi wisata resmi. Ironisnya, pengelola tempat tersebut terkesan tutup mata dan lepas tanggung jawab atas korban jiwa yang terus berjatuhan. Senin,7/4/2025.
Kepala Desa Mattirotasi, Amor, secara terang-terangan mengakui bahwa lokasi tersebut sudah sering memakan korban. “Sudah banyak yang meninggal di situ pak, bahkan ada polisi yang jadi korban. Ombaknya memang sangat ganas,” ujar Amor dengan nada prihatin.
Meski tidak memiliki izin resmi, Pantai Ammani tetap beroperasi secara bebas, bahkan mempekerjakan lebih dari 500 orang dan memiliki sekitar 40 warung makan di sepanjang pantai. Pertanyaannya: siapa yang bertanggung jawab atas nyawa yang hilang?
Pihak keluarga korban menyatakan kekecewaannya atas kelalaian pengelolaan lokasi yang sebenarnya tidak layak disebut tempat wisata. Dinas Pariwisata Kabupaten Pinrang dan aparat desa disebut sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas pembiaran aktivitas di kawasan tersebut.
Menanggapi hal ini, Kasat Reskrim Polres Pinrang menyatakan akan segera memanggil Kepala Desa Mattirotasi dan perwakilan Dinas Pariwisata untuk dimintai keterangan terkait tragedi berdarah yang terus berulang ini.
Sementara itu, sejumlah tokoh masyarakat dan warga setempat mendesak agar aktivitas di Pantai Ammani segera dihentikan. “Pantai ini berada langsung di laut lepas, arus dan ombaknya sangat berbahaya. Tidak ada penjaga, tidak ada pengamanan. Kalau tidak ditutup, korban akan terus berjatuhan,” ujar salah satu warga.
Penutupan sementara hingga pembentukan sistem pengamanan seperti tim SAR dan posko penjagaan menjadi desakan utama masyarakat. Namun sayangnya, sampai saat ini belum ada tindakan tegas dari pihak berwenang. Berapa nyawa lagi yang harus hilang sebelum pemerintah benar-benar peduli? Wisata ilegal ini bukan tempat rekreasi ini kuburan tanpa nisan@Red.