Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dan Provinsi Sumatera Barat Abai, Pembangunan Jalan Wisata Pantai Tugu Air Bangis Pasca Abrasi 2024 Diperlambat, Warga Sengsara
PASAR — WARTA POLRI | Pada awal tahun 2024, wilayah Pantai Tugu Air Bangis di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, kembali dikejutkan oleh bencana abrasi yang menghancurkan infrastruktur vital di daerah wisata tersebut. Kejadian ini bukan hanya merusak pesona alam yang selama ini menjadi andalan pariwisata lokal, tetapi juga mengancam perekonomian warga yang bergantung pada sektor wisata. Namun, meskipun sudah berbulan-bulan berlalu, pemerintah daerah dan pemerintah provinsi tampak tak kunjung menunjukkan sikap responsif yang memadai terhadap masalah ini. Selasa,1/4/2025.
Pantai Tugu Air Bangis yang sebelumnya menjadi salah satu destinasi wisata unggulan kini terancam kehilangan daya tariknya, akibat rusaknya jalan utama yang menghubungkan akses ke kawasan tersebut. Jalan wisata yang menghadap langsung ke pantai tersebut, yang juga berfungsi sebagai jalur penghubung bagi para wisatawan dan masyarakat setempat, tergerus oleh abrasi besar yang melanda daerah tersebut pada awal tahun ini. Kondisi jalan yang hancur menyebabkan akses menuju Pantai Tugu Air Bangis terputus, yang berdampak langsung pada turunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut.
Ironisnya, meskipun kerusakan yang terjadi sudah sangat jelas dan membutuhkan penanganan cepat, hingga saat ini, belum ada langkah signifikan dari Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk memperbaiki infrastruktur vital ini. Pemerintah setempat seakan terkesan lamban dan tidak memiliki rasa urgensi terhadap permasalahan yang sudah sangat merugikan masyarakat lokal.
Menurut beberapa warga setempat, mereka merasa sangat kecewa dengan pemerintah yang terkesan hanya berbicara tentang rencana dan anggaran, namun tidak pernah ada tindakan nyata di lapangan. “Kami sudah lama menunggu perbaikan jalan ini. Pantai Tugu Air Bangis adalah sumber mata pencaharian kami, baik dari sektor wisata maupun perikanan. Kalau jalannya rusak begini, siapa yang mau datang? Ini sangat merugikan kami,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Tak hanya itu, sektor pariwisata yang dulunya menjadi salah satu penggerak ekonomi daerah juga kini mengalami penurunan yang signifikan. Wisatawan yang biasa mengunjungi pantai tersebut kini enggan datang karena sulitnya akses menuju ke sana. Hal ini tentunya sangat berdampak bagi pelaku usaha kecil di sekitar pantai, seperti warung makan, hotel, dan penyewaan peralatan wisata, yang kesulitan mendapatkan pengunjung.
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat seharusnya memberikan perhatian yang lebih serius terhadap masalah ini. Pembangunan dan perbaikan jalan wisata ini bukan hanya terkait dengan pemulihan infrastruktur, tetapi juga terkait dengan kelangsungan hidup ekonomi masyarakat sekitar. Bahkan, banyak pihak yang mendesak agar Pemkab Pasaman Barat bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat segera mengalokasikan anggaran darurat untuk menangani kerusakan yang ditimbulkan oleh abrasi tersebut.
Selain itu, keberlanjutan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan daerah juga sangat bergantung pada kesiapan pemerintah dalam memastikan infrastruktur jalan yang memadai. Menurut para pengamat, lambannya tanggapan pemerintah dalam mengatasi masalah ini menunjukkan kurangnya komitmen untuk memajukan sektor pariwisata di Pasaman Barat.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat harus segera turun tangan, merencanakan pembangunan jalan yang baru, serta melakukan mitigasi abrasi secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Pemerintah juga harus mempercepat proses birokrasi dan penganggaran agar perbaikan jalan tersebut tidak hanya menjadi rencana kosong yang terus molor tanpa ada solusi nyata di lapangan.
Jika pemerintah terus mengabaikan permasalahan ini, tidak hanya akan merugikan masyarakat sekitar, tetapi juga mencoreng reputasi daerah sebagai destinasi wisata yang seharusnya memiliki daya tarik. Pembangunan jalan wisata Pantai Tugu Air Bangis bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam menjaga perekonomian dan kelangsungan sektor pariwisata di Kabupaten Pasaman Barat dan Provinsi Sumatera Barat secara keseluruhan.
Tidak ada lagi alasan bagi pemerintah untuk mengulur waktu. Warga dan pelaku wisata di Pantai Tugu Air Bangis membutuhkan solusi nyata dan cepat. Sudah saatnya Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bergerak cepat dan menunjukkan komitmen mereka dalam memprioritaskan pembangunan jalan wisata yang rusak ini. Jika tidak, maka bisa dipastikan sektor pariwisata yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian daerah akan semakin merosot.@Red.