Protes Keras Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke: “Hargai dan Hormati Sesama Anggota, Jangan Mencelah
Jakarta, 14 November 2024
Oleh : Ketum PPWI Wilson Lalengke
Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Pusat, Wilson Lalengke, memberikan protes keras terhadap salah satu anggota PPWI yang dianggap tidak proporsional dalam menanggapi sebuah tulisan di grup internal PPWI. Protes ini menyasar salah satu anggota yang, menurut Wilson, telah berkomentar secara tidak menghormati dan tidak profesional terhadap opini yang dibagikan di forum tersebut.
Menurut penjelasan Wilson, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam sebuah organisasi, namun cara menyampaikan pendapat harus selalu mengedepankan rasa hormat dan etika. Dalam komentarnya di grup PPWI, Wilson menanggapi sikap salah seorang anggota yang ia nilai terlalu emosional dan tidak proporsional, bahkan cenderung bernada mencela.
“Saya ingin mengingatkan bahwa PPWI ini adalah wadah bagi para pewarta warga yang harus saling menghargai dan menghormati. Tidak ada tempat untuk saling mencela apalagi dalam diskusi yang seharusnya berlangsung secara konstruktif. Kita semua adalah bagian dari keluarga besar PPWI, dan kita harus menjunjung tinggi prinsip saling menghormati,” tegas Wilson Lalengke dalam keterangannya.
Wilson merujuk kepada salah satu anggota PPWI, yang dikenal dengan nama Bang Saiful, yang juga merupakan pengacara dari tokoh nasional Prabowo Subianto. Wilson menyebutkan bahwa meskipun anggota tersebut memiliki pandangan atau pendapat yang berbeda, hal tersebut seharusnya disampaikan dengan cara yang lebih sopan dan beradab, bukan dengan komentar yang terkesan menyerang atau merendahkan pihak lain.
“Kalau punya pendapat yang berbeda, silakan ditulis dalam bentuk artikel opini. Jangan sampai komentar di grup berubah menjadi seperti ‘gaya emak-emak’ yang saling celah mencelah tanpa dasar yang jelas. Kita harus menjunjung tinggi diskusi yang berbobot dan saling menghargai,” tambah Wilson.
Tanggapan tersebut terkait dengan sebuah tulisan opini yang dibagikan dalam grup PPWI yang memicu reaksi keras dari sejumlah anggota. Wilson menegaskan bahwa PPWI harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjalankan diskusi yang sehat dan beretika. “Kita punya perbedaan, itu wajar, tapi mari kita saling berbicara dengan cara yang lebih matang dan bermartabat,” lanjutnya.
Wilson Lalengke juga mengingatkan agar setiap anggota PPWI, baik yang baru maupun yang sudah lama bergabung, memahami pentingnya menjaga keharmonisan dan profesionalisme dalam berkomunikasi. “Kita harus ingat, organisasi ini dibangun atas dasar saling percaya dan menghargai satu sama lain. Jangan sampai hanya karena perbedaan pandangan, kita menjadi tidak bisa menjaga hubungan baik sesama anggota,” ujarnya.
Meskipun demikian, Wilson menekankan bahwa PPWI selalu terbuka untuk beragam pendapat dan kritik, asalkan disampaikan dengan cara yang sopan dan penuh rasa tanggung jawab. “Kritik yang konstruktif itu penting, namun harus disampaikan dengan cara yang santun dan berdasarkan pada argumen yang jelas, bukan hanya sekadar emosi sesaat,” tegasnya.
Sebagai penutup, Wilson mengajak semua anggota PPWI untuk lebih bijak dalam berinteraksi di ruang diskusi internal, serta mengedepankan nilai-nilai profesionalisme dan saling menghargai. Ia berharap insiden ini bisa menjadi pelajaran bagi semua anggota agar dapat terus menjaga keharmonisan dalam berorganisasi.
“PPWI adalah rumah kita bersama. Mari kita jaga agar tetap menjadi tempat yang nyaman untuk berdiskusi, berbagi ilmu, dan saling menghargai pendapat satu sama lain,” pungkasnya.
Sejauh ini, meskipun beberapa anggota PPWI lain menyampaikan dukungan terhadap pernyataan Wilson, protes ini tetap membuka ruang bagi diskusi lebih lanjut mengenai pentingnya etika dalam berkomunikasi, baik di dunia maya maupun dalam kehidupan sehari-hari.